Sabtu, 27 Maret 2010

SS7 (Signaling System 7) & CCS7 (Common Signaling System 7)

CCS7 atau common signaling system no.7 merupakan protocol yang paling banyak digunakan pada Telekomunikasi. Dikenal juga sebagai protocol yang menggunakan out of band signaling yang menawarkan berbagai keunggulan dibanding dengan metodologi signaling lainnya. Kemiripan dengan beberapa protocol lainnya adalah arsitekturnya yang bertingkat. CCS7 tersusun atas 4 tingkatan, 3 tingkat MTP (Message transfer part) dan 1 call control protocol.

Ada 2 komponen penting dalam suatu komunikasi lewat telepon. Yang pertama dan terpenting adalah isi komunikasi itu sendiri, yaitu suara, fax data, dan lain sebagainya. Yang kedua adalah informasi yang memerintahkan saluran telepon membangun komunikasi dan arah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Informasi ini disebut sebagai Signalling. Karena digunakan secara luas, signaling telefoni ini distandarkan oleh ITU, standar-standar ini kemudian dikenal sebagai protocol. Salah satunya adalah CS7. Sebenarnya bukan hanya ITU yang membuat standarisasi untuk Signalling System No.7 ini, melainkan ada beberapa lembaga standarisasi lainnya, namun lembaga yang bertanggungjawab atas administrasinya adalah ITU.

Pada awalnya protocol ini dirancang untuk menyampaikan informasi berkenaan dengan pembangunan jalur hubungan komunikasi dan pemutusannya antar sentral telepon, kemudian diperluas cakupannya untuk berbagai tugas sehubungan dengan pengumpulan dan pelaporan informasi yang diperlukan bagi pengiriman dan pembangunan hubungan telepon. Standar SS7 sendiri saat ini telah meliputi spesifikasi yang luas dan beraneka ragam fungsi-fungsi pengaturan dalam hubungan telepon. Dan, CCS7 terbukti sangat sukses dan tangguh.

Saat ini dengan kecenderungan konvergensi antara jaringan berbasis circuit switching dan packet switching [jaringan IP], CCS7 menjadi perhatian penting bagi para perancang untuk menyatukan dua dunia ini. Pemahaman CCS7 merupakan komponen penting untuk memahami kinerja jaringan saat ini maupun di jaringan di masa depan.

Tujuan dari tinjauan umum ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang peran CCS7 dalam jaringan telepon saat ini, untuk menyelusuri asalnya dan mempelajari arsitekturnya serta melihat perkembangannya di masa mendatang.

 

LATAR BELAKANG DAN SEJARAH

Untuk memahami CCS7, pertama kali kita harus memahami adanya kelemahan dasar dari metode signaling terdahulu yang dipakai pada jaringan telepon fixed [PSTN]. Pada kebanyakan jaringan PSTN hingga saat ini masih menggunakan metode signaling yang dikenal sebagai in band signaling.

Seluruh percakapan telepon yang menggunakan metode in band signaling ini membutuhkan trunk pembawa [bearer trunk] untuk membawa mereka dari asal ke tempat tujuannya. Pada masa-masa awal, hal ini diwujudkan dengan kabel tunggal yang diperuntukkan bagi setiap pelanggan. Switching diartikan sebagai menghubungkan pelanggan lewat sambungan kabel. Selain membawa percakapan atau ‘content’, trunk pembawa juga mengikut sertakan informasi signaling yang diperlukan untuk mengendalikan segala sesuatu yang berkenaan dengan komunikasi lewat telepon. Metode signaling seperti ini dikenal sebagai “Channel Associated Signalling” yang disingkat dengan CAS. Dapatlah dibayangkan, secara fundamental metode ini tidaklah efisien, mengapa demikian, karena kanal pembawa akan diduduki dari titik asal ke tempat tujuan walapun penerima di tempat tujuan tidak dapat menerima panggilan masuk. Padahal kanal ini haruslah digunakan se-efisien mungkin, dan hanya digunakan jika pihak penerima benar-benar dapat menerima panggilan masuk. Sehingga bila penerima panggilan sedang sibuk, kanal pembawa informasi ini tidak diduduki melainkan bisa digunakan oleh pelanggan lainnya yang benar-benar memerlukannya.

Oleh sebab itu diperkenalkanlah metode yang memisahkan informasinya dengan kanal pembawa, yang disebut dengan “Common Channel Signalling” atau CCS. Dengan CCS, diperlukan suatu kanal khusus hanya untuk membawa informasi signaling namun mampu dan bertanggung-jawab untuk mengendalikan sejumlah besar kanal-kanal pembawa informasi [voice channel]. Metode signaling ini dikenal juga sebagai out of band signaling.

LYER PADA SS7 (Signaling System7)

1.       CAMEL

CAMEL (Customized Application for Mobile network Enhanched Logic) adalah suatu fitur dalam jaringan telekomunikasi operator yang merupakan alat bantu dalam penyediaan layanan (operator spesific service). CAMEL merupakan standar untuk inteligent network (IN) pada jaringan GSM yang dibuat oleh ETSI (European Telecommunications Standards Institute).

Dengan adanya CAMEL, pengguna ponsel sebagai end-user akan dapat menggunakan layanan yang sama pada jaringan pada operator lain (roaming) dengan menggunakan nomor telepon yang sama dan mendapatkan tagihan hanya dari operator asal (home operator).

Pada dokumen spesifikasi CAMEL kita dapat lihat arsitektur yang dibutuhkan pada jaringan operator agak mendukung CAMEL.

 

2.       CAP

CAP merupakan implementasi dari fungsionalitas yang ada dalam CAMEL. CAP adalah protokol yang digunakan pada interface gsmSSF dengan gsmSCF atau gsmSCF dengan gsmSRF. Protokol ini dilewatkan pada jaringan SS7 (TDM) ataupun jaringan packet (IP/SIGTRAN).

Sebelum CAMEL, jaringan GSM menggunakan INAP (Intelligent Network Application Part). Karena keterbatasan INAP misalnya tidak mendukung mobility management karena INAP dibuat untuk jaringan kabel (Fixed line). CAMEL/CAP merupakan ekstensi dari Core INAP yang dikeluarkan ETSI.

 

3.       IMAP

IMAP (Internet Message Access Protocol) adalah protokol standar untuk mengakses/mengambil e-mail dari server. IMAP memungkinkan pengguna memilih pesan e-mail yang akan ia ambil, membuat folder di server, mencari pesan e-mail tertentu, bahkan menghapus pesan e-mail yang ada.

Kemampuan ini jauh lebih baik daripada POP (Post Office Protocol) yang hanya memperbolehkan kita mengambil (download) semua pesan yang ada tanpa kecuali.


SIGTRAN

SIGTRAN merupakan kependekan dari Signal Transport yang tidak berfungsi.  Internet Engineering Task Force (IETF) merupakan kelompok kerja yang menghasilkan spesifikasi  untuk sebuah kelompok protocol yang menyediakan layanan datagram yang dapat diandalkan dan mampu meneysuaikan lapisan pengguna untuk Signalling System 7 (SS7) dan protocol komunikasi ISDN.

SIGTRAN protocol merupakan pengembangan dari kelompok protocol SS7 yang mendukung aplikasi yang sama dan paradigma manajemen panggilan seperti SS7 tetapi menggunakan Internet Protocol (IP) transportasi disebut Stream Control Transmission Protocol (SCTP). Memang, yang paling signifikan yang didefinisikan oleh protokol SIGTRAN SCTP grup, yang digunakan untuk PSTN membawa sinyal over IP.

Kelompok SIGTRAN ini secara signifikan dipengaruhi oleh enginer telekomunikasi yang berniat menggunakan protokol baru untuk mengadaptasi jaringan VoIP ke PSTN hal khusus menandakan aplikasi. Baru-baru ini, SCTP telah menemukan aplikasi di luar tujuan semula yang di mana aplikasi tersebut memiliki layanan datagram yang dapat diandalkan.

SIGTRAN telah diterbitkan dalam RFC 2719, di bawah judul Kerangka Arsitektur Signaling Transport. RFC 2719 juga mendefinisikan konsep Signaling gateway (SG), yang mengubah pesan CCS dari SS7 ke SIGTRAN. Diimplementasikan dalam berbagai elemen jaringan termasuk softswitches, fungsi DC dapat memberikan nilai yang signifikan yang ada sinyal jaringan saluran umum,

Meningkatkan investasi yang berhubungan dengan SS7 dan memberikan biaya / nilai kinerja yang terkait dengan IP transportasi.

Kamis, 25 Februari 2010

ZigBee

ZigBee adalah suatu teknologi yang dirancang untuk protokol komunikasi tingkat tinggi dengan menggunkan daya digital radion yang rendah berdasarkan standar IEEE 802.15.4 untuk Wireless Personal Area Networks (WPANs) seperti wireless headphones yang dikoneksikan ke telepon seluler melaliui cakupan radio yang kecil. Teknologi yang digunakan ZigBee bertujuan untuk menciptakan suatu teknologi yang lebih sederhana dan lebih murah dibandingkan dengan teknologi WPANs lainnya seperti Bluetooth. ZigBee menggunakan aplikasi radio-frequency (RF) yang memungkinkan kita untuk mendapatkan rate data yang lebih rendah, hemat baterai, dan memiliki keamanan dalam jaringan

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya ZigBee menawarkan utilitas dan penyediaan energy yang memiliki keamanan dalam jaringan, mudah digunakan pada sistem nirkabel Home Area Networks (HANs) untuk mengatur energi yang digunakan. Smart Energy memberikan para konsumennya kemampuan untuk berkomunikasi secara langsung dengan thermostats dan perangkat pintar lainnya.

Permintaan program dan materi yang lebih maju member kemudahan untuk digunakan secara mudah di lingkungan perumahan dan bersifat aman karena teknologi ZigBee bersifat wireless. Sekarang utilitas dan penyedia layanan bisa dengan mudah mengimplementasikan pengaturan energy dan melahirkan suatu hal yang lebih efisien dalam menghadapi perubahan regulasi pemerintahan.

Ada beberapa peningkatan pada penambahan jumlah produk yang disertifikasi oleh Alliance untuk ZigBee Smart Energy. Beberapa produk tersebut mewakili setiap tipe device yang diperlukan untuk melakukan proses HAN yang baik dengan menggunakan ZigBee Smart Energi

ZigBee Alliance dan HomePlug® Alliance telah berusaha untuk menetapkan komunikasi melalui kabel dan nirkabel untuk versi Smart Energi. Dokumen ketentuan marketing ZigBee Alliance dan HomePlug® Alliance menjelaskan perkiraan fungsi generasi berikutnya untuk Smart Grid dengan menyertakan control dari konsumen, hal ini meliputi wawasan dari berbagai kasus termasuk pengisian Plug-In Electrical Vehicle (PEV), istalasi, konfigurasi, firmware download untuk perangkat HAN, layanan prabayar, pengguna informasi dan pesan, pengendalian beban, respon permintaan, dan informasi umum serta aplikasi software interface untuk kabel dan nirkabel HANs.

IEEE 8022.11n

IEEE 802.11n adalah suatu gebrakan besar pada teknologi wireless yang mngembangkan 3 elemen utama dalam networking yaitu performansi yang lebih baik, cakupan yang lebih luas, dan keandalan yang lebih. Produk baru ini menggunakan teknologi wireless pada AirPort extreme yang didasari atas draft spesifikasi 802.11n. Inovasi utama dari 8022.11n yaitu dengan menambahkan teknologi ­Multiple Input Multipel Output (MIMO), yaitu suatu pemrosesan sinyal dan tekhnik smart antenna untuk melakukan transmisi pada beberapa aliran data ke beberapa antenna lainnya. Hasilnya bila dibandingkan dengan standar IEEE 802.11g, IEEE 802.11n memiliki performansi yang meningkat hingga 5 kali lipat dan cakupan yang bisa dicakup meningkat hingga 2 kali lipat.

IEEE 802.11n adalah pengembangan dari standar jaringan wireless IEEE 802.11 untuk mengambangkan jaringan throughput dari dua standar jaringan lainnya -802.11a dan 802.11g- dengan peningkatan yang signifikan pada pemaximalan raw-data-rate dari 54 Mbit/s menjadi 600Mbit/s dengan penggunaan 4 jalur pada channel yang lebarnya 40 MHz.

Sejak 2007, pihak Wi-Fi Alliance telah mensertifikasikan interoperabilitas dari produk “draft-N” berdasarkan apa yang ada pada draft 2.0 yaitu tentang spesifikasi dari IEEE 802.11n. Wi-Fi Alliance telah meng-upgrade kemampuan untuk beberapa perangkat tambahan yang telah diselesaikan setelah draft 2.0, selain itu mereka juga menyatakan bahwa semua produk “draft-N” bersertifikat dan kompatibel terhadap produk – produk sebelumnya sesuai dengan standar akhir.

Token Ring Vs. FDDI

Token Ring

Token Ring menggunakan topologi ring dimana data dikirim dari satu mesin ke mesin lain dan selanjutnya dengan lintasan berkelanjutan yang berbentuk lingkaran sampai data tersebut kembali ke titik awal data itu dikirim. Token Ring juga menggunakan Token Passing Protocol yang artinya bahwa mesin hanya dapat menggunakan jaringan ketika telah menguasai token, hal ini dilakukan untuk memastikan agar tidak terjadi tabrakan karena hanya satu mesin yang dapat menggunakan jaringan pada waktu tertentu.

Dalam penggunaan token ring ada kelebihan dan kekurangannya, yaitu:


Kelebihan

  • Jaringannya sangat teratur, dimana setiap device memiliki akses ke token dan kesempatan untuk mengirim
  • Performansinya lebih baik bila dibandingkan dengan topologi bintang dalam beban jaringan yang berat
  • Bisa membuat jaringan yang lebih besar ketika menggunakan Token Ring
  • Tidak membutuhkan network server untuk mengatur konektivitas antar komputer


Kekurangan

  • Suatu workstation yang tidak fungsional, port yang buruk pada Multistation Access Unit (MAU) isa menimbulkan masalah pada seluruh jaringan.
  • Pergerakan, penambahan dan penggantian dari device bisa mempengaruhi network.
  • Kartu adapter jaringan jauh lebih mahal dibandingkan dengan kartu Ethernet dan hub
  • Kecepatannya ebih lamban ketmbang jaringan Ethernet pada kecepatan normal


Fiber Distributed Data Interface (FDDI)

Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah standar komunikasi data dengan menggunakan fiber optic pada Local Area Network (LAN) dengan panjang mencapai 200 km. Protokol yang dihgunakan FDDI sama seperti protokol yang dimiliki Token Ring, hanya saja FDDI terdiri atas dua Token Ring.

Salah satu dari kedua ring yang ada pada FDDI berfungsi sebagai primary ring yang artinya bahwa salah satu ring itu digunakan untuk mem-backup jika seandanya salah satu dari dua buah ring tersebut ada yang putus atau mengalami kegagalan ketika bekerja. Primary ring menawakan kapasitas mencapai 100 Mbit/s, ketika jaringan tidak memenuhi syarat untuk secondary ring untuk melakukan backup maka primary ring dapat menggantikan tugasnya dengan membawa data dengan memperluas kapasitas mencapai 200 Mbit/s. Ring tunggal dapat memperluas jarak maksimum, dengan menggunakan dual ring maka dapat memperluas jarak hingga 100 km (62 mil). FDDI memiliki ukuran frame 4352 Byte dari ukuran standar yaitu 100Mbit/s ethernet hanya memnsupport ukuran frame maximum dari 1500 Byte yang menawarkan throughput yang lebih baik.


Persamaan Karakteristik FDDI dan Token Ring.

Keduanya membantu jaringan berjalan secara efisien dengan mencegah terjadinya bentrokan. Pada Ethernet FDDI menggunakan Carrier Sense, Multiple Access dan Collision Detection (CSMA/CD), yang dimana:


Carrier Sense

Ketika device terkoneksi ke jaringan Ethernet dan ingin melakukan pengiriman data maka dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan apakah dia memiliki carrier untuk mengirimkan data atau tidak.


Multiple Access

Artinya bahwa semua mesin yang ada pada jaringan bersifat bebas digunakan kapanpun selama tidak ada orang lain yang melakukan transmitting


Collision Detection

Adalah sebuah cara untukmemastikan kapan dua buah mesin mulai mengirimkan data secara simultan, yang mana ketika resultan datanya rusak akan langsung dibuang, dan pengiriman kembalai dilakukan pada resultan waktu yang berbeda

Tidak pernah terjadi bentrokan pada Token Ring karena informasi (paket) hanya bergerak pada satu arah, dan semua node pada jaringannya berkomunikasi lewat token dan ini membuat mereka tahu kapan informasi tersebut akan dilewatkan.

IPv6

IP versi 6 (IPv6) adalah IP yang menggunakan sistem pengalamatan sebesar 128 bit dimana IP ini dapat menyediakan alamat sebanyak 40,282,366,920,938,463,463,374,607,431,768,211,456 alamat yang berformat hexadecimal (H) dan terdiri atas 8 bagian yang dikenal dengan nama blok, setiap bagian atau blok terdiri atas 16 bit yang dipisahkan oleh tanda titik dua ( : ). Contohnya FE80:BA98:7654:3210:FEDC:BA98:7654:3210, dari 8 blok tersebut dibagi lagi menjadi 2 bagian yang terdiri atas 64 bit pertama yaitu FE80:BA98:7654:3210 yang menyediakan network prefix dan 62 bit berikutnya FEDC:BA98:7654:3210 menyediakan Interface ID –IPv6 menyediakan interface bukan host–.

Network prefix merupakan kombinasi informasi yang dimana 48 bit pertama dari bagian network prefix adalah site prefix yang ekivalen dengan network ID pada IPv4. Dapat dikatakan dalam contoh IPv6 sebelumnya bahwa FE80:BA98:7654 memiliki arti yaitu 3 bagian dari tiap – tiap 16 bit untuk total bit yang sebanyak 48 bit akan menjadi bagian publik dari alamat publik dari IPv6 yang,emgidentifikasikan jaringan kitasedangkan 16 bit berikutnya digunakan untuk mengidentifikasikan subnet ID, sehingga dapat disimpulkan bahwa bagian ke empat dari 16 bit alamat IPv6 dapat digunakan untuk membuat subnet atau network.


IPv6 Addressing

IP addressing (Pengalamatan IP) dilakukan dengan cara memberikan satu alamat ke tiap jaringan. Untuk IP versi 6 (IPv6) ini pengalamatan dilakukan dengan memberikan baik global maupun link local address. Global atau global unicast address sama dengan alamat IPv4 dan digunakan untuk merutekan data ke jaringan lainnya atau ‘link’ –sebagaimana yang dikenal pada IPv6–. IPv6 memeberikan alamat ke interface berupa link-local, global, dan loopback –loopback address untuk IPv6 adalah ::1– sehingga dapat dinyatakan bahwa pengalamatan IPv6 ada 3 cara yaitu:


Stateless auto-configuration

Dengan stateless auto-configuration secara manual pada command prompt, suatu interface diberikan alamat link-local IPv6 secara dinamis, alamat ini dihasilkan dari alamat fisik kartu jaringan / MAC Hardware Address –jumlanya 48 bit, dengan tambahan 16 bit sehingga totalnya 64 bit–.


Server DHCP

Selain dengan menggunakan cara sebelumnya yaitu stateless auto-configuration kita bisa menyediakan server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yaitu protocol yang berbasis arsitektur client / server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam suatu jaringan local. Sebuah jaringan local yang tidak menggunakan DHCP maka harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan local, maka semua komputer yang tersambung dijaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP banyak parameter jaringan lain yang dapat diberikan oleh DHCP seperti default-gateaway dan DNS server.

Untuk pngalamatan IPv6 ini kita menggunakan DHCP yang bisa running windows server 2008 untuk menyediakan alamat IPv6 ke jaringan client. IPv6 tidak menggunakan broadcast seperti halnya IPv4, jadi penggunaannya dapat mereduksi tarif broadcast di subnet. Untuk mensubstitusikan kebutuhan penggunaan broadcast dijaringan IPv6 menggunakan alamat multicast.


Manual

Selaindua cara idatas kita dapat melakukan pengalamatan IPv6 secara manual dengan alamat statik IPv6.

Sabtu, 20 Februari 2010

Pengenaan Biaya Telekomunikasi (Telecommunication Charging)

PT. TELKOM adalah perusahaan yang melayani jasa telekomunikasi di Indonesia, perusahaan telekomunikasi ini memiliki hak istimewa untuk menyediakan saluran lokal, dan Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ). Pendapatan utama perusahaan berasal dari jasa telepon yang memiliki kontribusi lebih dari 80%.

Dalam menyelenggarakan jasa telepon, perusahaan membebani pelanggannya dengan tiga macam biaya, yaitu biaya pasang, biaya bulanan, dan biaya pemakain telepon.

Penetapan tarif telepon (charging) itu sendiri ditetapkan oleh Mentri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (MenParPosTel) dengan cara penyesuaian tarif yang menggunaan formula “price cap” dan melakukan perbandingan dengan Negara – Negara yang sebanding.

Sampai saat ini perusahaan hanya melakukan perhitungan kebutuhan biaya saja namun belum menggunakan analisis biaya dalam penetapan tarif. Dalam pembahasan ini penetapan tarif telepon dihitung berdasarkan biaya satuan.

Untuk memperoleh tariff dasar biaya bulanan dan pemakaian telepon, metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan alokasi biaya atas operasi perusahaan. Biaya penyusutan dialokasikan ke biaya pasang, biaya perawatan dialokasikan ke biaya bulanan dan biaya operasional lain dialokasikan ke biaya pemakaian telepon. Biaya satuan dihitung dan biaya operasional lain dialokasikan ke biaya pemakaian telepon. Biaya satuan dihitung dengan membagi alokasi biaya dan volume produk. Bila hasil alokasi dianggap kuarang wajar dan sulit diterima, maka dilakukan modifikasi terhadap sistem alokasi biaya dengan menggunakan fakto D dan M. dalam perhitungan selanjutnay nilai M tidak digunakan karena hasil alokasinya dapat diterima.

Alternatif tarif dasar dikembangkan berdasarkan tahapan basis waktu, yaitu satu tahapan dan dua tahap, juga dari alternative nilai D dan L yang berbeda. Nilai M tidak dikembangkan karena untuk semua basis waktu, biaya bulanna dianggap sudah cukup wajar bila dibandingkan dengan tariff yang berlaku sekarang ini.

Minggu, 14 Februari 2010

Voice over Internet Protocol (VoIP)

Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah istilah umum untuk jenis teknologi transmisi pengiriman komunikasi suara melalui IP jaringan seperti internet atau paket-switched jaringan. Istilah lain yang sering ditemui dan identik dengan VoIP adalah IP telepon, Internet Telepon, Voice over Broadband (VoBB), dan broadband telepon.

VoIP merupakan teknologi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan dengan menggunakan broadband internet connetion dan bukan menggunakan hubungan telepon analog yang biasa digunakan. Beberapa VoIP servis mungkin saja hanya memungkinkan anda untuk menelpon ke orang – orang yang menggunakan servis yang sama, akan tetapi ada VoIP servis yang memungkinkan anda untuk melakukan panggilan ke setiap pengguna telepon termasuk local, interlokal, mobile, dan nomer internasional. Terkadang juga beberapa VoIP servis hanya akan bekerja melalui komputer anda atau telepon yang dirancang khusus untuk VoIP, ada juga yang memungkinkan anda untuk menggunakan telepon analog yang dihubungkan ke adaptor VoIP.


Perangkat apa saja yang dibutuhkan?

Untuk menggunakan VoIP kita membutuhkan koneksi broadband yang berkecapatan tinggi, tentunya hal ini dibutuhkan untuk mencapai kelancaran dalam berkomunikasi. Kita dapat memperoleh koneksi tersebut melalui kabel modem, atau sevis berkecepatan tinggi seperti DSL atau LAN. Sebuah komputer, adaptor, atau telepon khusus juga merupakan beberapa hal penting lainnya yang dibutuhkan. Beberapa VoIP servis hanya membutuhkan telpon analog yang dihubungkan ke adaptor. Jika anda menggunkan komputer, anda akan membutuhkan beberapa software dan mike. Telepon VoIP khusus dihubungkan secara langsung ke koneksi broadband dan beroperasi seperti telepon analog. Jika anda menggunakan telepon yang dihubungkan ke adaptor maka anda akan dapat men-dial nomor seperti biasa yang anda lakukan, dan para provider biasanya menyediakan dial tone.


Cara kerja VoIP

VoIP mengkonversi suara menjadi sinyal digital yang dikirim melalui internet. jika anda melakukan panggilan ke nomer telepon biasa, sinyal di konversi ke sinyal telepon biasa sebelum sampai ke tujuan. VoIP bisa memungkinkan anda untuk melakukan panggilan secara langsung dari komputer, telepon VoIP khusus, atau telepon analog yang dihubungkan ke adaptor VoIP. Sebagai tambahan bahwa wireless “hot-spot” di beberapa lokasi seperti airport, taman, dan kafe juga memungkinkan anda untuk terhubung ke internet dan juga memungkinkan anda untuk menggunakan VoIP servis tanpa kabel

Ada beberapa konfigurasi yang disediakan oleh VoIP itu sendiri, beberapa diantara konfigurasi tersebut adalah:

  • PC to PC configuration

Adalah konfigurasi antar PC dengan menggunakan PC yang ada soundcardnya dan terhubung dengan jaringan maka pengguna dapat menggunakan VoIP. Perkembangan berikutnya adalah pengabungan jaringan PABX dengan jaringan VoIP. Disini dibutuhkan VoIP gateway.

  • PC to Phone Configuration

Mengkonfigurasi antara PC Ke Telepon dengan menggunakan gateway yang akan mengkonversi suara menjadi sinya digital yang dikirim melalui internet dimana sinyal akan di konversi dr sinyal pada PC ke sinyal pada telepon. Konfigurasi ini berlaku sebaliknya.

  • Phone to Phone Configuration

Dengan menhubungkan telepon biasa ke adaptor VoIP / VoIP gateway maka anda dapat menggunakan VoIP seperti anda menggunakan telepon di keseharian anda.


Regulasi Pemerintah Terhadap Penomoran

Nomor telepon telah dirancang oleh badan regulator telekomunikasi nasional berdasarkan metode penomoran E.164 atau sering dikenal sebagai lembaga administrasi penomoran telepon internasional oleh International Telecomunication Union (ITU) yang menetapkan format, struktur, dan administrasi dari penomoran hierarchy. Secara tekhnis penomoran telah dirancang berdasarkan lokasi geografi dengan tujuan agar pengguna terhubung dengan pengguna lokal lainnya yang menggunakan kode area yang sama.

Suatu metode penomoran bersifat fleksibel dimana dapat dibuka dan ditutup. Dalam pembukaan metode penomoran dilakukan perencanaan khusus untuk panggilan lokal, sehingga pemanggil hanya butuh menyertakan kode area untuk melakukan panggilan interlokal atau panggilan internasional. Pada penutupan metode penomoran, digit nomor yang sama harus di dial di semua panggilan nasional.

Kebanyakan metode penomoran menyediakan seri – seri khusus untuk setiap model yang berbeda di tiap call service. Contohnya penomeran pada mobile phone yang dimana setiap provider menyediakan setiap nomer yang berbeda. Beberapa Negara menyediakan 800 hingga 900 nomer untuk freephone dan servis tambahan.

Nomer – nomer tersebut tidak hanya digunakan sebagai pengidentik saja, penomeran tersebut juga menginformasikan lokasi, tipe servis, dan informasi lain dari sang pemilik nomer. Informasi seperti ini seringkaly dibutuhkan dengan tujuan untuk mengetahui tarif telepon.

Dasar perancangan administrasi dari IP-address internasional dikepalai oleh Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir manajemen dari elemen – lemen tekhnis pada DNS untuk memastikan agar semua pengguna internet dapat menemukan alamat yang valid. Tugas ICANN sepenuhnya berbeda dengan tugas metode penomoran yang dilakukan oleh E.164.


VoIP Numbering

Regulasi penomeran VoIP telah dikembangkan untuk mengalamatkan panggilan telepon. Sebagai hasilnya, metode penomoran ditetapkan pada range yang berbeda – beda untuk setiap voice service dan fixed telephony, penomoran dibedakan berdasarkan faktor geografi, dan perbedaan ini memiliki dua lapisan fungsi sebagai sarana pemberitahuan pengguna atas biaya panggilan dan keterangan lebih lanjut terhadap biaya interkoneksi yang berdasarkan servis dan jarak. Semenjak kebijakan ini memungkinkan para pengguna untuk mendapatkan digit nomor yang unik maka penomoran menjadi sumber esensial untuk operator telekomunikasi oleh karena itu dibuatlah kebijakan terhadap penomoran.

  • Penugasan dari Numbering Resource ke teknologi Service Operator

Salah satu dampak yang signifikan dari regulasi penomeran adalah meningkatnya kebutuhan akan layanan VoIP, hal ini menimbulkan banyak pertanyaan diantara para pembuat regulasi tentang apakah sumber daya penomeran harus diserahkan kepada VoIP dan apakah kewajiban operator layanan telepon analog harus diserahkan kepada VoIP. Para pembuat regulasi telah mendapatkan beberapa solusi seperti contohnya, di beberapa Negara provider diperbolehkan untuk menggunakan nomer wilayah mereka yang menawarkan layanan yang disediakan dibawah rezim layanan suara biasa, yang menetapkan berbagai kewajiban seperti kualitas pelayanan, akses layanan darurat dan lain sebagainya.


  • Probabilitas Inter-modal

Dampak lain dari perombakan terhadapan reulasi penomoran telah dikenal sebagai probabilitas inter-modal. Probabilitas penomoran adalah kemampuan para konsumen dalam menanggulangi penomoran yang sama ketika melakukan pergantian servis provider. Probabilitas penomoran mungkin saja inter-modal (contoh : merubah port nomor dari fixed network ke mobile network atau sebaliknya) atau terbatas hanya untuk satu tipe network. Pemerintah US telah menyertakan keterbatasan probabilitas inter-modal, yang artinya bahwa konsumen dapat melkukan panggilan ke tipe network yang berbeda didalam area yang telah dibatasi.


  • ENUM

ENUM adalah lembaga internasional yang melakukan penomoran elektronik, suatu protokol yang mengkonversi nomer telepon dari PSTN ke IP-address. Pemikiran yang dikeluarkan ENUM telah melahirkan kemungkinan dari pengenalan pendekatan secara natural terhadap penomeran, dengan meminimalisir regulasi penomeran dan kompleksitas pengalamatan dari dampak yang ditimbulkan. Pada dasarnya, dengan menerjemahkan nomer PSTN ke IP-address, ENUM akan mempermudah dalam melakukan panggilan melalui media elektronik, yang artinya bahwa nomer telepon, fax dan alamat pesan singkat memungkinkan pengguna untuk melakukan ke setiap nomer. Pengembangan dari ENUM berpotensi melahirkan metode penomeran yang baru dimasa depan.


  • Nama Domain

Perkembangan IP network terus memberikan dampak terhadap kebijakan penomeran, pihak manajemen ccTLDs diisukan menjadi salah satu dari pehak pengatur kebijakan. Beberapa Negara telah memberikan kepercayaan kepada pihak ccTLDs untuk menangani penomoran di Negara mereka sementara beberapa pihak regulator lain belum memiliki cukup sumberdaya untuk melakukan tugas ini, walaupun regulator mengambil alih dan pertanggung jawaban legal, akan tetapi mereka mungkin saja mengandalkan orang lain dalam mengatur penamaan domain termasuk agensi pemerintahan lain, perusahaan swata, institusi akademik dan organisasi non-profit. Kedepannya beberapa pemerintah telah mengkomersialkan ccLTDs yang sesuai dengan yuridiksi yang mereka miliki dengan tujuan untuk memperoleh sumber tambahan.